Halo readers, masih ingat dengan acara workshop yang diadakan Perintis? Mungkin dari beberapa kalian tidak bisa mengikuti acara tersebut, ya, karena memang hanya bisa diikuti oleh perwakilan tiap kelas, total peserta workshop adalah 49 peserta, 25 peserta dari anggota Perintis.

Workshop diadakan di Gedung Imam ‘Ashim lantai I MA Al Ma’had An Nur Bantul, tepatnya di ruang kelas XII MIPA 1 dan XII IPS1 dengan dua pemateri yang sangat lihai di bidang seni dan literasi. Acara tersebut mengusung tema “Seni sebagai Sarana Literasi”. Bapak Dian Triyanto, S.Pd., guru Seni Budaya di MA Al Ma’had An Nur diundang dan diberikan amanah untuk menjadi Pemateri I dengan materi worksphop “Seni”. Beliau mengajak para peserta workshop untuk berimajinasi di dalam ruang lingkup seni secara bebas tanpa batas dan mengaitkannya dengan dunia literasi. Beliau menjelaskan hakikat dan makna seni menurut sudut pandang beliau. “Seni merupakan sebuah perjalanan tanpa bpenghapus, jelas Pak Dian saat workshop berlangsung.

Pemateri II adalah Kak Roghib Ainul Haq, alumni MA AL Ma’had An Nur dan mantan ketua perintis yang sekarang aktif menjadi Duta Baca di UIN Walisongo Semarang. Pemaparannya tentang literasi sangat apik dan dapat membuat peserta workshop mengartikan literasi dengan lebih luas. “Membaca baru dasar dari dasar-dasar literasi”, tutur Kak Roghib.

Pada sesi pelatihan, setiap peserta dapat mengash potensi mereka dengan bekal pengetahuan tentang seni dan literasi. Mereka menuangkan ide-ide dan terciptalah sebuah hasil kolaborasi antara seni dan literasi, mereka menulis puisi dan pantun di sebuah kertas sketch dan diperindah dengan lukisan mereka sesuai dengan tema tulisan yang dibuat.

Harapannya dengan diadakannya workshop ‘Seni sebagai Sarana Literasi dapat menumbuhkan bakat dan minat mereka untuk menulis dan memadukannya dengan seni. Semoga terlahir potensi-potensi yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.